tiba tiba


semacam perasaan itu, belum tahu aku mulanya. tawa, itu yang pertama. kamu itu disisipkan disini, menjejal sesak sekali padahal. mengapa tuan bisa berjumpa. padahal dia saja sudah lupa. menyebar menguasai badan, lalu hening dalam malam. tangis tak ada guna, dia hanya nestapa. bayang bayang palsu temaram.  

Oleh Rian R Tandra